'Suster Keramas', 'Pocong Mandi' dan Bintang Porno Impor

Jakarta - Kegemaran sejumlah produser film Indonesia menggaet bintang porno luar negeri masih terus mewabah. Setelah heboh Maria Ozawa alias Miyabi dan Tera Patrick menghiasi film nasional kita tahun lalu, kini yang terbaru adalah bintang Japanese AV, Sola Aoi dan bintang porno asal Amerika Serikat, Sasha Grey.

Ya, keduanya akan menggerayangi bioskop-bioskop Tanah Air dalam waktu dekat ini. Sola Aoi akan bermain dalam film 'Suster Keramas 2' dan Shasha akan berakting dalam 'Pocong Mandi Goyang Pinggul' (ya, Anda tidak salah baca, memang begitulah judulnya). Sang produser sepertinya tahu betul mereka akan menjadi komoditas panas dan daya tarik penikmat film di Indonesia.

Bak magnet, bintang porno mendadak mencuri perhatian besar industri perfilman Indonesia, dan tentu saja akan membawa keuntungan besar bagi para produser. Ody Mulya dari Maxima Pictures yang memproduksi 'Suster Keramas 2' tak mengelak bahwa Sola Aoi menjadi pilihan karena dinilai akan membukukan kesuksesan besar. Alasan lain, Maxima akan mengedarkan filmnya di sejumlah negara lain.

"Nanti akan dirilis di Malaysia, Hong Kong, Thailand dan Taiwan, makanya itu kita pilih Sola karena lebih gampang jualnya. Dia sudah terkenal, bahkan bayarannya lebih mahal dari Miyabi," terang Ody.

Sejalan dengan Ody, KK Dheeraj malah lebih 'gila' lagi. Produser yang pernah memboyong Tera Patrick itu juga akan mempersembahkan proyek terbarunya, film 'Pocong Mandi Goyang Pinggul' dengan menggandeng Sasha Grey, bintang porno terkenal asal California. Tak hanya harganya yang fantastis, untuk mendapatkannya Dheeraj bahkan mengaku harus melalui nego yang alot.

"Dia (Sasha Grey) memang nilai jual film ini dan kita memang fokus kepada Sasha Grey. Bayarannya milliaran," kata Dheeraj.

Dua rumah produksi itu memang sudah sering  memakai 'jurus' ini dan terbukti ampuh, ya, rumus singkat : genre horor dipadu sensualitas pemainnya. Jalan cerita atau skenario yang buruk menjadi tidak berarti ketika adegan-adegan syur dan nama besar seorang bintang porno menutupi kekurangan itu. Toh, magis mereka ternyata lebih kuat dan manjur untuk menyeret ribuan bahkan ratusan ribuan penonton film ke bioskop.

Keuntungan! Lagi-lagi kembali ke fakta tersebut, KK Dheeraj bahkan pernah mengatakan alasan mengapa K2K, rumah produksi yang dipimpinnya, selalu memproduksi film ber-genre horor dipadu esek-esek yang terkesan murah. Tidak lain, menurut dia, tema semacam itu mudah digarap dan cepat mendapatkan untung.

Ditambah lagi dengan tren bintang porno dijadikan pion terdepan dalam sebuah film. Pastilah akan menjadi nilai jual tersendiri bagi sang produser, dan sudah barang tentu menjanjikan pundi-pundi uang di depan mata.

sumber : detikhot

0 Response to "'Suster Keramas', 'Pocong Mandi' dan Bintang Porno Impor"

Post a Comment